Monumen Cinta Pacitan
![]() |
Foto: @ |
Lokasi Monumen Cinta Pacitan
Lokasi
monumen cinta tersebut tidak terlalu jauh dari pusat kota, yakni tepatnya di
tepi jalan WR Supratman, samping STM Bina Karya Pacitan. Akses menuju monumen
cinta Pacitan ini cukup mudah, dengan kendaraan umum juga bisa. Karena monumen
cinta Pacitan ini sebenarnya adalah suatu area pemakaman, yakni makam Kucur,
maka tidak perlu membayar untuk memasukinya, waktu untuk mengunjunginya juga
bisa kapan saja, dan tidak akan memerlukan waktu yang lama.
Monumen
Cinta Pacitan yang Penuh Misteri dan Kisah Romantis
Monumen
cinta Pacitan itu berada di dalam areal pemakaman Kucur, yang disebut sebagai monumen
cinta Pacitan itu adalah bangunan penanda makam yang indah, dan nampak
mencolok karena berbeda dengan penanda makam yang ada di sekitarnya, penanda
makam itu bergaya arsitektur khas Eropa, berupa Mausoleum, yakni bangunan makam
yang megah, semacam monumen. Dibalik makam tersebut tersimpan kenangan kisah
yang romantis dan lantas disebut Monumen Cinta karena ditempat ini ditemukan
juga suatu prasasti yang ditulis dengan menggunakan sandi Vigenere klasik.
Makam tersebut dibangun oleh seorang Belanda untuk kekasih tercintanya yang
adalah seorang wanita pribumi. Pada saat memasuki halaman makam akan tampak
depan dari mausoleum yang terdapat tulisan RIP yang maknanya adalah Rest in
Peace di bagian atas makam. Sedangkan di bagian belakangnya terdapat tulisan
berbahasa Belanda, VERLATEN MAAR NIET VERGETEN yang artinya adalah Yang
Ditinggalkan Tetapi Tidak Terlupakan. Lalu di bagian bawah pilar terdapat
ornamen khas Yunani, berupa Lyra. Makam tersebut ditutup dengan batu nisan yang
panjang, yang terbuat dari batu pualam berwarna putih yang cukup mewah dan
dalam ukuran yang agak besar. Prasasti di atas batu panjang itulah yang menjadi
alasan beberapa ilmuwan di luar negeri tertarik dan menelitinya. Setidaknya
telah terdapat 3 orang peneliti yang mencoba untuk memecahkan sandi Vigenere
Klasik yang terdapat pada prasasti di makam tersebut. Penelitian yang pertama
dilakukan oleh Henri Chambert-Loir bersama dengan Claude Guillot dan juga
Willem G.J. Remmelink. Tulisan pada batu nisan atau epitaph tersebut sempat
menjadi misteri yang tidak dapat dipecahkan. Henri Chambert-Loir serta Claude
Guillot dan juga Willem G.J. Remmelink memerlukan waktu yang lama untuk dapat
memecahkan sandinya. Tulisan pada nisan di makam tersebut tidak dapat dibaca
oleh awam karena dibuat dengan menggunakan metode sandi Vigenere Klasik. Sandi
Vigenere klasik tersebut dibuat oleh Giovan Batista Belaso di sekitar tahun
1533, serta cukup populer di masa awal abad ke 19. Sekilas dilihat, tulisan di
atas nisan tersebut lebih menyerupai tulisan berantakan yang tanpa arti karena
huruf-hurufnya yang bertebaran begitu saja, namun sebenarnya Sandi Vigenere
adalah merupakan pengembangan dari sandi Caesar. Pada sandi Caesar itu,
setiap huruf teks akan digantikan dengan huruf lain yang memiliki perbedaan
tertentu pada urutan alfabet. Jadi misalnya pada sandi Caesar dengan geseran
3, maka huruf A akan menjadi D, lalu huruf B akan
menjadi E, dan seterusnya. Sandi Vigenère ini lebih rumit karena terdiri
dari beberapa sandi Caesar dengan nilai geseran yang berbeda. Willem G.J.
Remmelink akhirnya dapat memecahkan sandi rahasia yang digunakan dalam tulisan
di makam tersebut, setelah dibantu oleh Jan Willem Stempel yang berhasil
membuat program komputer yang dapat memecahkan sandi Vigenere tersebut. Pada
tanggal 20 Oktober 1990 sandi rahasia dalam nisan tersebut akhirnya dapat
dipecahkan. Berikut ini adalah antara lain isi dari pesan cinta yang tertulis
di monumen cinta Pacitan tersebut, “Teruntuk istri yang sangat aku cintai,
Djamijah. Lahir 1873 meninggal 12 Desember 1901. Oh Djamijah, bunga indah
mawarku, rose of Sharon. Bagaimana aku dapat mengungkapkan rasa cinta dan
hormatku kepadamu? Seluruh dunia ini menjadi sempit bagi diriku. Apakah aku
akan bertemu denganmu lagi? Seandainya pun ada kehidupan di alam baka, tentulah
kamu sekarang ini sudah berada di surga. Kamu sungguh sangat baik namun
menderita. Karenanya aku akan menempuh jalan sulit melewati Golgotha dan
berusaha untuk menemuimu kembali. Sampai bertemu lagi!“.
Itulah
antara lain isi tulisan misterius yang terdapat di monumen cinta Pacitan, cukup
romantis bukan.
Post a Comment for "Monumen Cinta Pacitan"